Minggu, 24 Juli 2011

Nikmatnya Melakukan Incest


Namaku Edi, aku mau menceritakan tentang pengalaman seks ku. Pengalaman ini bukan pengalam biasa-biasa, karena seks yang aku lakukan adalah seks yang tabu, yaitu incest.
            Kenapa aku melakukannya? Karena bagiku incest memiliki suatu sensasi tersendiri. Incest atau hubungan seks sedarah memiliki sensasi sendiri yaitu penyatuan yang benar-benar menyatu. Berikut ceritanya.
            Aku adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi suasta di salah satu kota di Indonesia. Aku memiliki adik yang bernama Yeni. Dia memiliki tubuh yang (bagiku) montok dan sangat menggairahkan. Kulitnya putih, pantatnya juga menggairahkan. Payudaranya sekitar 34C. Awalnya aku memang merasa aneh dan tidak terlalu terangsang dengan adik kandung ku ini. Tapi karena aku sering membuka situs-situs porno, terutama yang menyediakan bacaan-bacaan. Aku lebih menyukai bacaan porno karena lebih memberikan imajinasi yang berlebihan. Aku sendiri mulai teratik dengan hubungan incest akibat cerita-cerita yang menceritakan hubungan seks antar keluarga. Aku juga mengetahui betul dampak dari hubungan  incest ini. Biasanya terdapat kelainan pada keturunannya, tapi justru di sinilah letak sensasinya. Bagi saya yang menyebabkan kelainan dari keturunan hasil hubungan incest itu adalah karena adanya rasa nikmat yang tidak terkira ketika melakukan hubungan, dan karena darah yang ada dalam tubuh kita serta gen-gen yang ada dalam tubuh kita dan pasangan kita itu masih sama. Sehingga terjadi semacam “error” ketika bersatu. Pelebuhan antara sperma saya dan adik saya menghasilkan anak yang “cacat”. Di daratan papua sana banyak anak-anak albino karena hasil hubungan sedarah. Tapi dari berita itu bukannya membuat saya menjadi tidak mau, tapi malah rasanya ingin melakukannya dengan adik saya karena, rasanya saya ini ingin bersetubuh dengan adik saya dan menghasilkan anak albino yang banyak, dan kemudian bersetubuh lagi sesame keluarga dan menciptakan anak yang incest.
            Pada suatu siang saya dan adik saya yang saat itu kelas 3 SMA sedang berdua saja di rumah. “Yen kamu tamu soal gituan ga?” Tanya ku “Gituan maksudnya apa?” jawabnya “Itu lho, tapi kamu jangan marah?” “iya apa?” “pernah nonton film porno ga?” “engga lha” jawabnya “nonton yu” ajak ku “engga ah” jawabnya. Yah gagal deh kataku dalam hati.
            Tapi aku tidak kehilangan ide, aku mengajaknya nonton film aksi yang isinya semi porno. Dia mau. Kemudian kita menonton bersama-sama. Awalnya di situ tidak menunjukan adanya adegan “panas” namun ketika sudah mulai masuk dimana sang tokoh utama (laki-laki) mulai mencumbu sang korban yang di tolongnya dalam film itu, suasana di rumah kami menjadi mulai panas. Meskipun film itu mulai tidak terlalu fulgar, tapi lumayan membawa kami berdua ke arah yang lebih “panas” apa lagi dalam film itu suara desahan si tokoh utama dan korban yang di selamatkannya terdengar kuat, mereka berbpacu menggapai kenikmatan. Hingga akhirnya film itu selesai. Kami berdua jadi saling grogi.
            Wah, kayaknya adik ku ini sudah punya birahi juga, adik yang selama ini aku kenal culun ini pun aku rasa bisa di ajak “bermain”. Tapi mau ga ya?
            “Yen, seru ya?” kataku memulai pembicaraan “Yeah lumayan” jawabnya.
“Yen adegan panasnya juga seru ya hehehe” kataku mencarikan suasana.
Dia hanya diam saja.
Kemudian dia beranjak ke kamar. Saya di tinggal di ruang TV sendirian. Pikiranku sudah tidak mampu aku kendalikan lagi, yang ada dalam otak ku hanyalah bagaimana melakukan hubungan incest. Tapi tetap saja, terbesit dalam otak ku, dia itu kan adik ku? Masa aku “bermain” dengannya? Aduh, mana perbuatan itu hanya di lakukan hanya untuk suami istri saja? Tapi.. Tapi.. Main kan tidak hanya melakukan intercourse saja, bisa dengan forplay atau apapun juga bisa mencapai klimaks. Oh, pasti nikmat sekali jika kita sudah kompak meskipun tidak melakukan intercourse. Tapi apa Yeni mau? Ah coba aku ke kamarnya, mumpung dia pasti lagi “On”.
Aku masuk ke kamarnya dengan tanpa mengetuk pintu, itu sudah biasa kami lakukan. Kulihat dia sedang membaca, tapi terganggu konsentrasinya oleh kedatangan saya. Aku duduk di pinggiran tempat tidur dimana dia sedang membaca buku di sana.
“Yen tadi gimana menurutmu filmnya?” tanyaku “Lumayan seru” jawabnya “bukan maksudku, gimana adegan hotnya? Hehehe” aku mencoba menyindirnya “Ih..” kata dia tidak berkata apa-apa. Aku jadi makin kesemsem. “Yen kalo kita nyoba gimana?” tanyaku berani “Hah?” Dia bingung.
“Kita kan sudah dewasa Yen, udah siap donk buat coba-coba yang gituan, lagian organ tubuh kita udah siap kok”
“Ih tapi kan? Masa nyoba?”
“Ya gak apa-apa kan Yen? Lagian di lihat dari tubuhmu udah siap kok” kataku sambil duduk mendekatinya.
“Ini mumpung kita berdua Yen, kita bisa melakukan hal yang enak-enak, liat aja tuh di film aja mereka berdua enak, kenapa kita engga?”
“Tapi kan kak”
“Yen yuk nyoba” kataku sambil mencoba merangkulnya”
“Ih kak” katanya takut
“Yen ini dadamu udah siap lho” kataku mencoba menyentuh payudaranya.
“Kak hmmmpppp” katanya terputus karena aku mencim bibirnya.
“Kak gimana sih? Kita kan kakak adik?”
“Iya tapikan kita bisa aja jadi suami istri?”
“Tapi Yeni takut kak”
“Jangan takut Yen kakak ga akan masukin kok, cumin pegang-pegangan aja udah nikmat banget! Percaya deh”

Entah mengapa dia diam saja ketika aku menjilat leher dan telinganya. Kemudian meraba-raba dadanya. “Emhh.. Dadamu seksi Yen, aku sayang kamu” aku membelainya terus menerus, kemudian membuka bajunya, dia diam saja, aku menjilat-jilat dada bagian atasnya dia bergumam “Aduh geli” “Tahan Yen, enak kok, percaya deh” kemudiam aku hendak membuka BHnya, dia menolak, tapi aku memaksa hingga akhirnya terlepas BH itu. Duh, dada adik ku montok sekali, rasanya aku mau mempersunting adik kandung ku ini.
            Aku tahu dia paling gampang merasa geli, dulu ketika dia pernah di pijit oleh mamah, dia sering ketawa kegelian, dalam hatiku, wah gampang terangsang nih adik ku. Kemudian di lihat dari bulu-bulu di tangannya yang lumayan lebat, dan juga alisnya, serta pertumbuhan dada dan pinggulnya menandakan bahwa adikku ini memang cewe yang bisa di ajak “bermain”. Aku jadi semangat melakukan incest, pikirku.
            “Ah kak ssshhhhh…” desahnya ketika aku mulai menyusu di payudara adik ku “Emhhhh enak banget Yen payudaramu” aku jadi dan dia makin kesetanan, rasanya ada setan incest yang merasuki kami berdua, dan kami berdua semakin hot. Aku turun ke perutnya, dia kegelian lagi. Kemudian aku mencoba membuka celana pendek yang dia gunakan. Awalnya dia mencoba menghalangi tapi lagi-lagi aku memaksa, dan aku paksa mengangkat pantatnya, dan dia mau.
            Kini badannya hanya menggunakan celana dalam saja. Aku jadi tidak tahan. Kemudian aku membuka celana kolor beserta celana dalam dan aku turunkan cepat-cepat, aku tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. “Kak! Mau ngapain?!” katanya kaget. Aku tidak menghiraukannya, aku langsung saja terkam lagi payudaranya dan menetek di putingnya, tangan kiriku memlintir putting kanannya sedangkan mulutku menetek di payudara kirinya, begitu terus sebaliknya. Aku dan dia kembali dalam permainan incest. Kamu berdua sudah sama-sama dirasuki setan incest.
            Tidak hanya payudara saja yang aku sasar, semua tubuhnya aku jilati termasuk paha. Kamar kamu sudah bau cairan seks, kami benar-benar sedang melakukan forplay incest. Aku juga mencoba mencium ketiaknya, agak bau asam karena dia memang belum mandi, tapi ini malah membuat aku semakin kerasukan setan dan ketika aku mengatakan “Hhhhh bau asem enak ketek mu Yen” Dia malah menyahut dengan desahan dan pelukan di kepalaku “Ahhh.. sssshhh kak..” kita sudah semakin gila. Kemudian aku tidak tahan. Dalam otak ku berkecamuk antara melakukan atau tidak, aku takut sekali menyetubuhi adik ku dan melakukan persetubuhan incest seutuhnya, dan menyatu dengan adik kandung ku. Ya sudah, aku lakukan petting saja di luar celana dalamnya, aku menempelkan penis ku di vaginannya yang terbalut celana dalam. Kemudian kita menggesek-gesekan alat kelamin kita. “Ohhh… sssshhh Yen” aku tidak tahan, nikmat sekali “Aaahhh kak sssshhh mmmhhhh.. aaaaahhh” kita menggesek-gesekan kelamin kita aku terus menggeseknya sehingga tidak tahan, aku mencabut celana dalamnya “Duh, kak jangan” katanya “Tenang Yen, cuman di luar doank” Kemudian aku gesek penisku di luar vaginanya. Ah makin nikmat tidak terkira, vaginanya basah total dan kelaminku pun berdiri tegak, kamu sudah di ambang batas. Aku menggerakannya ganas sekali.
“Aaahhh ssshhh kak ahh ahh ah ah sssshhh kak ahhh mmmhhh”
“Oh Yen ahhh ssshhh enaknya Yen…”
“Ah ah ah ah” desah Yeni ketika aku mengencangkan genjotan penisku di luar vaginanya.
“Ooohhh Yen, I love you Yennnn… ssshhh ahhh love you”
“Ahhh kak ahhh kakk iyaa aahhh sssshhh”
“Oh nikmatya baru di luar padahal ya Yen”
“Oh iya kak enak ya ternyata sssshhhh…”

            Begitulah terus hingga akhirnya adik ku semakin kesetanan “Ahhh kakk ahhh ssshhh emmhhh kak ahhh sssshhh ahhh enak kak aaaaahhhh aaaaaaaahhhhh AAAAAAaaaahhhhhh OOoooooHHHHH” dia orgasme. Aku belum tuntas tapi sudah membuatku sangat puas sekali. Kemudian aku pun menyusul dan mengerang “aaarrrggghhhh enak Yen I love you” Croootttt croooottt croottt air mani hasil hubungan incest muncrat ke perut adikku. Kamu pun terbaring kelelahan dan akhirnya tertidur pulas.
            Ternyata ini bukanlah awal dan akhir dari perbuatan kami. Tiga hari setelah itu ketika orang tua sedang tidak di rumah aku mengajaknya nonton film yang sudah kami tonton kemarin untuk membangkitkan gairah kamu. Sengaja aku majukan filmnya dan menonton bagian hotnya saja. Sehingga kami mempraktekan lagi di kamar. Kami melakukan berbagai macam gaya. Seperti WTO, missionary, dan favorit kamu berdua yaitu doggy style. Jika kami melakukan doggy style kamu sudah semakin gila dan tidak menganggap kami berdua seperti suami istri. Kadang sebelum di doggy saya selalu menjilat memek adik saya yang sudah berlendir kemana-mana. Saya juga menjilat anus adik saya, kami seperti orang yang benar-benar gila.
            Kadang kami juga melakukannya di mobil ketika adik saya dan saya sedang berduaan di mobil saja. Ketika mengantar adik saya ke sekolah. Aku paling suka ketika dia belum mandi dan masih bau. Rasanya benar-benar hot. Aroma yang ada seperti aroma penyatuan.
            Sampai pada suatu hari saya dan dia yang sedang panas-panasnya melakukan forplay mulai melakukan gesekan yang biasa kami lakukan, keadaan kamu berdua sudah telanjang bulat. Aku memulai menggenjot penisku di luar vaginanya, kali ini kita melakukannya 2 hari setelah adik ku selesai haid, berarti kamu sempat “puasa seks” satu minggu sebelumnnya sehingga membuat kami semakin kesetanan. Aku menggesekny dengan bernafsu, aku menggeseknya dengan gaya missionary, kemudian kamu bosan, supaya lebih hot, kami mengganti dengan gaya doggy style, dampaknya kami makin kesetanan dan lupa daratan.
“Ahhhh I love you Yen sssshhh”
“Aaahhhh kak enak kak ssshhh ampun ssshhh” balasnya
Kemudian aku dan dia yang sudah kesetanan mulai mencoba yang tidak semestinya. Aku coba menekan ujung  penisku di lobang memeknya.
“Aduh ssshhh kak? Mau di apain?” Tanyanya polos, dia tidak mengerti bahwa persetubuhan yang sebenarnya belum lah kita lakukan selama ini.
“Yen kita jadi suami istri beneran Yuk, udah gak tahan banget nih mau melakukan penyatuan yang sebenarnya”
“Aduhhh ssshh kak emang mau di apakan?” Tanyanya lagi.
“Di satukan Yen tubuh kita akan menyatu Yen”
“Gimana caranya?”
“Tahan dikit ya, biar kakak yang berjuang menyatukan kita, kamu tinggal tahan aja. Awalnya emang agak perih tapi setelah menyatu kita akan merasa nyaman dan nikmat yang tak terkira, kita benar-benar berincest dan menyatu”
            Kemudian aku mulai menekannya dia meringis kesakitan, aku tidak tega, di hatiku berkecamuk perawanin jangan? Kemudian aku berjuang “blessss” kepala penisku masuk. “Aaaaahhhh kak sakit banget” desahnya “Sabar Yen” kemudian aku mencoba menusuk lebih dalam lagi “Awwwwhhh ahhh oooohhh kak sakiiiitttt kakk jangan udah udah udah… jangan di terusin” Aku jadi tidak tega.Maka aku niatkan untuk segini saja, toh ini juga sudah membuat kamu menyatu. Tidak perlu di masukan seluruhnya, kasian nanti perawannya bobol. Lalu kami meneruskannya, aku gerakan maju mundur. “Aaahhh sssshhh gila enak! Benar kan Yen lebih enak? Ini kita sudah hamper menyatu Yen” “Sssssshhh ahhh ssssshhh aaahhhhh iya kak mulai enak” katanya ketika memeknya mulai bisa beradaptasi.
            Lima menit kemudian kami sudah mulai terbiasa dan melakukannya layaknya sudah menyatu kelamin kita seutuhnya, padahal sebenarnya masih sebatas menggesekan kelamin kita.
“Aaaaooohhh enak sssshhh kita hampir menyatu Yen sssshhh enaknya”
“Iya kak aaahhh sssshhh enak banget ya ternyata kak”
“Iya Yen sssshhh oooohhhhh ooohhh”
“Ahhhh sssshhh aahhh ohh…” Desahnya semakin tidak kentara
“OOooohhh oooohh Yen aku tusuk ya Yen” kataku tidak tahan
“Aaaahhh sssshhh kak”
“Ohhhh Yeeenn aku tusuk ya kita akan menyatu”
“Sssshhh kak ah sssshhh ahhhh kak”
“Yen aku jebolin keperawanan mu ya sssshhh aaaoooohhhh”
“Ahhhh sssshhh kak ahhhhh’
Dan….
Srrreeeetttt…
“AAAAAaaaaaahhhhh OOOOOOOooohhh ARRRRggghhh kaaaakk udah kaaaakk SAKIIITTTTT aaaahhhh”
Ku masukan kontolku dalam-dalam, pelan tapi pasti, perawan Yeni jebol..
“OOOOOOHHHHhhhh OOOOOoohhh ooooohhhh”
Dia berusaha menahan perih di vaginanya yang sudah aku koyak.
Kami kini benar-benar menyatu! Kita sudah benar-benar melakukan persetubuhan yang sebenarnya! “OOOOhhhh OOOOhhhh ssshhh OOOOOHHHH” desahnya melawan perih. Aku mencoba menetralkan ketegangan ini dengan meremas dan memelintir lembut payudara adik kandungku ini. 2 menit aku diamkan kontolku dalam vaginanya, aku mencoba untuk memompanya selembut mungkin, karena kau tahu bahwa gadis yang masih perawan akan sangat kesakitan jika di paksakan.
Vaginanya benar-benar menciptakan sensasi yang aneh dan luar biasa. Aku benar-benar melakukan incest, kamu melakukan persetubuhan incest.
“Aaakkhhh kak sssshhh pelan aja kak”
“Iya Yen tahan bentar ya”
“MMhhhh sssshhhh” desahnya berusaha menahan sedikit perih yang mulai berangsung-angsung menghilang.
“Sssshhh oooooohhh enaknya Yen vagina mu, sssshhh oooohhh kita menyatu Yen”
“Emmmhhhh ahhh ohhhhh”
“Ooohhh mulai nyaman Yen? Sabar ya…”
“Eeehhhh iya kak gitu aja ya, pelan-pelan aaaaoookkkhhh…” tidak sengaja aku menusuk terlalu keras keceplosan saking merasa nikmatnya melakukan incest.
“Ahhhh sori Yen keceplosan soalnya vagina kamu enak banget Yen setelah kita bersetubuh yang sebenarnya ini”
“Aaakhhh ssshhh ohhh akhhh ohhh ssshhhh” desahnya mulai di rasuki rasa enak.
“Mmmhhh sssshhh mulai enak kan Yen?”
“Assshhh mmmhhh ahhh ohhhh” desahnya tanpa menjawab, tapi aku yakin dia mulai di rasuki perasaan enaknya bersenggama incest.
“Ohhh sssshhh ahhh enak ssshhh oh Yen Iiii looovvee Youuu sssshhh”
“Auuuhhh ssshhh aahhhh” rasa enak mulai menjadi-jadi, dia semakin liar..
“Aaaaahhh sssshhh ohhh Yen cintaku”
“Oooohhh kak ahhhh sssshhh mmhh Aooohhhh ahhh kak ssshhh aooohhh”
Kami mulai menyatu dan benar-benar melakukan persetubuhan incest
“Ohhhh ssshhh Yen aduh… ssshhh kok jadi gini Yen?” tiba-tiba aku merasa ada perasaan merasuki aku, bukan perasaan orgasme, tapi perasaan aneh. Mungkin ini perasaan yang timbul akibat hubungan incest.
“Ohhh ssshhh kak ohhh kak sssshhhh” desahnya juga, sepertinya dia merasakan hal yang sama.
“Ohhh ssshhh Yen cintaku… Ooohh aku jadi jatuh cinta ssshhh ohhh Yen cintakuuu ssshhhh”
“Ohhh iya kak iya kak aaahhh aaahhhhh” dia juga sepertinya mulai menjadi kesurupan seperti aku.
“Ohhh aku mencintaimu Yen aaahhh ssshhh aku cinta kamu Yennnn ooohhh ssshhh’
“Ah iya kak Ahhh sssshh aku juga mencintaimu kak ssshhh ah kita menyatu kak”
“Ahhh iya yen ssshhh ah I love you Yen”
“I love you kakk ahhh ahhhh”
Aku menggenjotnya sambil meremas payudaranya. Sejak kami pertama “bermain” tidak tau kenapa payudaranya semakin membesar rasanya. Apakah karena ini rangsangan incest?
“Ahhhh ssshh baby yang… ssshh bayi sayang… ooohhh ssshh ahhhh” Kataku ketika ada perasaan ingin mempunyai anak dari adik kandungku.
“Ahhhh oooohhh iya kak bayi kak, hamil Yeni kak sssshhh ahhh ooohh Yeni pengen punya keturunan dari kakak” katanya semakin kesetanan.
            Begitu terus kamu melakukannya benar-benar hot kami melakukannya, kami melakukan pertukaran cairan yang ada di tubuh kita, melalui kelamin kita yang sedang menyatu, cairan dengan DNA yang sama dan Gen yang sama. Kita sedang berusaha memproduksi anak hubungan incest. Sampai akhirnya genjotan ku dalam posisi doggy style menjadi membabi buta.
“Aaahhh ahhh ooohhh ahhhh” desah Yeni
“Oooohhh ahhh ohhhh aaahhh “ desah ku bersautan dengan desahnya.
“Aaaaaahhh oooohhh aaaaAAAAAHHH AAAAHHH AAAAAHHHHHHHHH” Yeni orgamse dengan sangat luar biasa! Di susul dengan erangan panjang ku tanda aku mengeluarkan mani “OOOOOOOOHHHH OOoooohhh”  spermaku keluar banyak dalam rahim adik kandungku, dan di saat kami keluar berbarengan seperti itu adalah pikiran kamu hanya satu, yaitu hamil dari hubungan incest kami, dan penyatuan yang amat sangat.
            Aku sempat membiarkan beberapa menit penisku sampai aku cabut penisku dan terbaring di samping Yeni. Sebelum sempat terbaring aku tidak sengaja melihat memek adikku yang berlumuran cairan putih (carian nikmat aku dan Yeni) dan memiliki bau yang khas persetubuhan. Dan ada sedikit terdapat bercak darah tanda Yeni kini telah tidak perawan lagi dan menjadi wanita seutuhnya, yaitu “istriku”. Hingga kami pun tertidur pulas dan menjadi setan incest mutlak, seorang adik kakak yang telah resmi menyatu.
           
            Beberapa hari kedepan kami melakukannya jika ada kesempatan, kami tidak lagi sekedar melakukan forplay, tapi kami telah melakukan persetubuhan incest yang absolute. Saya pun selalu menabung sperma dalam rahim adik kandungku, kami berdua sudah tidak waras lagi sekarang dan memutuskan untuk tetap seperti ini.
            Lima bulan setelah ini adik ku menggunakan testpact dan hasilnya positif. Bukannya stress tapi kami malah terus menerus melakukannya. Kami berniat tinggal di luar negri dan bisa menikah di luar negri dan membuat keluarga incest seutuhnya di sana.